LENSA BANYUMAS - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan kubah lava Gunung Merapi mengalami pertumbuhan dari hari ke hari.
Berdasarkan pengamatan BPPTKG, Gunung Merapi memasuki masa erupsi efusif pada 4 Januari 2021 lalu.
"Aktivitas erupsi efusif berupa pertumbuhan kubah lava, pembentukan awan panas dan guguran lava," tulis BPPTKG dilansir Lensa Banyumas.Pikiran-Rakyat.com dari akun IG @bpptkg, Selasa (11/1/2022).
Menurut BPPTKG, erupsi-erupsi efusif Merapi sebelumnya sangat berbeda, dan erupsi tahun 2021 itu memiliki 2 pusat erupsi yaitu di kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah.
Kedua kubah lava tersebut terus tumbuh, hingga per tanggal 7 Januari 2022, dimana volume kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 m3, dan kubah lava tengah sebesar 3.007.000 m3.
Laju pertumbuhan kubah lava barat daya sebesar 5.700 m3/hari dan laju kubah lava tengah relatif tetap.
Berdasarkan data volume kubah lava tersebut, telah dibuat model luncuran awan panas guguran sebagai salah satu bahan pembuatan peta potensi bahaya.
"Hasil pemodelan menunjukkan apabila volume kubah lava barat daya sebesar 3 juta m3 longsor, maka akan menimbulkan awan panas guguran ke Sungai Boyong, Bebeng, Krasak, dan Putih sejauh maksimal 5 km," tulis akun IG itu.