Fadli Zon Minta Menkopolhukam Mahfud MD Tak Membelokan Sejarah

- 4 Maret 2022, 06:35 WIB
Fadli Zon minta Mahfud MD tak membelokan sejarah.
Fadli Zon minta Mahfud MD tak membelokan sejarah. /Kolase Twitter/@fadlizon/@mohmahfudmd/

LENSA BANYUMAS - Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon langsung mengambil sikap tegas atas pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD yang dinilai keliru.

Mahfud MD menyebut, bahwa peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 itu merupakan gagasan Soekarno dan Hatta.

Karena pernyataan ini, Fadli Zon langsung menegaskan bahwa Mahfud MD keliru menyebut adanya gagasan Soekarno dan Hatta.

Anggota Komisi 1 DPR RI ini segera meluruskan, jika dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 itu, Soekarno dan Hatta justru masih menjadi tawanan dan keberadaanya di Menumbing.

Baca Juga: Saling Sorot Pernyataan, Mahfud MD dan Tifatul Sembiring Soal Fatwa MUI

"Keliru P @mohmahfudmd. Dlm Serangan Umum 1 Maret 1949, Soekarno dan Hatta masih dlm tawanan di Menumbing," tulis dia di akun twitter pribadinya, Kamis, 3 Maret 2022.

Fadli Zon melanjutkan, kala itu pemerintahan masih dalam kepemimpinan Pemerintah Darurat RI dibawah Sjafroeddin Prawiranagara.

"Pemerintahan dipimpin PDRI (Pemerintah Darurat RI) dibawah Sjafroeddin Prawiranagara," ungkapnya.

Dengan demikian jelas bahwa tidak ada gagasan dari Soekarno maupun Hatta saat peristiwa tersebut.

Karenanya, Fadli Zon meminta agar Mahfud MD tidak membelokan fakta sejarah.

"Tak ada gagasan dari Soekarno n Hatta dlm peristiwa ini. Jangan belokkan sejarah!," tegasnya.

Pernyataannya, Fadli Zon sembari memposting cuitan Mahfud MD yang dinilai sebagai kekeliruan.

"Betul. Di dlm konsiderans ditulis nama HB IX, Soekarno, Hatta, Sudirman sbg penggagas dan penggerak," tulis Mahfud MD.

Dilanjutkan, "Peran Soeharto, Nasution, dll ditulis lengkap di Naskah Akademik. Sama dgn naskah Proklamasi 1945, hanya menyebut Soekarno-Hatta dari puluhan founding parents lainnya," kata Mahfud MD.

Sebelumnya, Menkopolhukam ini meluruskan soal pemberitaan terkait Soeharto yang dihapus dari sejarah Serangan Umum 1 Maret.

"Berita di bwh ini tak tepat. Kepres tsb bkn buku sejarah tp penetapan atas 1 titik krusial sejarah. Kepres tsb tdk menghilangkan nama Soeharto dll dlm SU 1 Maret 1949. nama dan peran Soeharto disebutkan di Naskah Akademik Kepres yg sumbernya komprehensif," tegas Mahfud MD.***

Editor: Ady Purwadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x