Lensa Banyumas- Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga (Unair) Chairul Anwar Nidom mengatakan riset mengenai tanaman eucalyptus harus tetap dilanjutkan karena penemuan Badan Litbang Pertanian Kementan itu menjadi awal yang bagus.
Apalagi, menurut Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin di Professor Nidom Foundation (PNF) itu, bahan yang diteliti merupakan bahan alami Indonesia untuk mengatasi penyakit, baik disebabkan virus, bakteri, atau potensi terhadap Covid-19.
"Bahkan, penelitian bahan alami ini sampai ke luar negeri. Saya kira ini sangat berpotensi adanya fakta bahwa minyak eucalyptus bisa dibuat sebagai antivirus," kata Chairul melalui keterangan tertulis Balitbangtan Kementan, yang dikutip di Jakarta, Selasa.
Baca Juga: Produk Kalung Eucalyptus Siap Diproduksi Massal, Kementan Tegaskan Kalung Tak Diklaim Antivirus
Baca Juga: Kementan Gandeng Swasta Perbanyak Antivirus Buatan Anak Bangsa
Untuk itu, dia berharap para peneliti litbang Kementan melakukan kolaborasi dengan para peneliti penyakit dan kuman penyakit (patogen) untuk melakukan riset lebih dalam pada eucalyptus serta ditingkatkan dengan fasilitas riset yang canggih berteknologi.
"Harus diselesaikan dengan dukungan dana riset, fasilitas, dan SDM yang unggul," katanya dikutip LensaBanyumas.com dari Antara.
Sementara itu, pengamat pertanian yang juga Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat Entang Sastraatmaja menilai inovasi yang dilakukan Kementerian Pertanian patut diapresiasi dan harus didukung oleh semua pihak.
Baca Juga: Gus Nabil Ingatkan Kementan Harus Tunjukkan Basis Riset terkait Inovasi Kalung anti-Corona