Respon Keras Luhut Pandjaitan Atas Pernyataan Tom Lembong dan Cak Imin soal Hilirisasi Nikel

- 26 Januari 2024, 15:32 WIB
Luhut Pandjaitan
Luhut Pandjaitan /

LENSA BANYUMAS- Debat Cawapres keempat menyisakan tanggapan dari berbagai tokoh di Indonesia, salah satunya Luhut Binsar Pandjaitan. Hal ini berkaitan dengan pernyataan dari Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang cenderung mengkritisi pemerintahan Joko Widodo.

Sebelumnya, pada debat keempat, Cak Imin sempat menyinggung soal hilirisasi ugal-ugalan dan tidak membawa kesejehtaraan. Tom Lembong juga sempat menyinggung akibat hilirisasi ugal-ugalan ini membuat harga nikel dunia anjlok.

Melalui akun Instagram @luhut.pandjaitan, ia mengunggah reels "Saya pengen sebenarnya itu mengundang Muhaimin tuh berkunjung ke Weda Bay, ke Morowali, untuk lihat sendiri, seeing is believing, daripada Anda berbohong kepada publik yang menurut saya itu karakter tidak bagus, untuk mencapai posisi tersebut Anda membohongi publik untuk mencapai suatu posisi," ujarnya.

Baca Juga: Kemendagri Sebut 400 Ribu ASN Masuk Kategori Miskin dan Berhak Terima Zakat, Apa Alasannya?

Tidak hanya soal hilirisasi ugal-ugalan, namun Luhut juga merespon soal pernyataan Tom Lembong yang menyebut harga nikel yang anjlok. Menurutnya, Tom Lembong semestinya bisa melihat data jangka panjang, apalagi harga komoditas bersifat fluktuatif.

Luhut menjelaskan harga nikel rata-rata dalam 10 tahun terakhir berada di angka USD 15.000an per ton. Bahkan pada periode 2014 - 2019, harga rata-ratanya berada di angka USD 12.000 per ton.

"Kan siklus dari komoditi itu kan naik turun, apakah itu batu bara, nikel, timah, atau emas. Tapi kalau kita melihat sepuluh tahun terakhir, harga nikel dunia itu ya di USD 15.000an. Bahkan pada periode 2014-2019, periode hilirisasi mulai kita lakukan, harga nikel rata-rata hanya USD 12.000," ujar Luhut melalui akun Instagram @luhut.pandjaitan.

Baca Juga: Soal Rencana Pengunduran Diri Mahfud MD, Sebut Beri Percontohan Etika

Selanjutnya, Luhut juga meragukan statement Tom Lembong yang dianggap memberikan saran yang membohongi publik kepada calon pemimpin yang didukungnya.

Halaman:

Editor: Cahyaningtias Purwa Andari

Sumber: Instagram @luhut.pandjaitan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x