China Kenalkan Drone Militer Super Mungil Saingi Black Hornet Nano

- 12 Maret 2021, 17:03 WIB
Drone Militer Super Mungil
Drone Militer Super Mungil /www.scmp.com

 

Lensa Banyumas - Sebuah drone militer super mungil dipamerkan dalam ajang International Defence Exhibition and Conference (IDEX) 2021 yang diadakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pekan lalu.

 

Drone militer buatan China itu didesain untuk menjadi rival drone Black Hornet Nano yang digunakan oleh militer Amerika Serikat (AS).

 

Dilansir Lensa Banyumas dari South China Morning Post (SCMP), drone mungil tersebut memiliki nama Fengniao, atau berarti Hummingbird (burung kolibri).

Baca Juga: DJI FPV Dirilis, Drone Balap dengan Kecepatan 140 Km/Jam

Dengan panjang hanya 17 cm dan bobot cuma 35 gram , drone mikro Fengniao memang 18 gram lebih berat dari Black Hornet Nano yang memiliki panjang 10 cm. Black Hornet Nano dibuat oleh Prox Dynamics Norwegia dan digunakan militer AS sejak 2012.

 

Meski demikian Fengniao dapat mengirimkan gambar dari jarak 400 meter lebih jauh. Keduanya memiliki waktu operasi yang kurang lebih sama, yakni sekitar 25 menit.

 

Keunggulan lain dari Fengniao adalah baterainya bisa diganti setelah penerbangan usai, tidak seperti rivalnya yang harus menunggu untuk diisi ulang.

Baca Juga: Instagram Tambah Fitur Live Rooms, Siaran langsung Bisa 4 Orang

Fengniao juga memiliki kombinasi kamera yang memungkinkan gambar panorama diambil pada ketinggian yang relatif tinggi. Juga, ada dukungan kamera termal untuk penglihatan malam hari.

 

Fitur unggulan lain yang melekat pada Fengniao termasuk sensor laser di empat sisi untuk membantunya mendeteksi dan menghindari rintangan.

 

Laser tersebut juga mendukung tautan data jaringan, yang berarti dapat digunakan sebagai bagian dari armada hingga 16 drone dalam sebuah misi.

Baca Juga: Ilegal, Aplikasi Snack Video Dihentikan Pemerintah.

Dengan sistem itu, drone Fengniao dapat dikendalikan melalui smartphone dengan aplikasi khusus. Ini juga memberikan keunggulan signifikan dari Black Hornet yang cenderung lebih kuno.

 

Huaqing Innovation sebagai pengembang mengatakan, drone mikro ini dapat digunakan di berbagai bidang, seperti pengawasan dan patroli keamanan publik, serta memeriksa tempat-tempat berbahaya semacam gudang kimia dan jaringan pipa yang sulit dijangkau.

 

Fengniao diklaim dapat mengirimkan gambar definisi tinggi atau rekaman real time pada jarak lebih dari 2 km.

Baca Juga: Snack Video Terancam Diblokir . Kenapa Ya??

Setelah hadir di IDEX pekan lalu, menurut Huaqing drone Fengniao telah menarik minat dari negara-negara Timur Tengah. Sejauh ini, Timur Tengah memang menjadi pasar utama untuk produk kendaraan udara tak berawak (UAV) buatan China.

 

Drone pengintai serta drone serbu berukuran besar, seperti seri Caihong dan Wing Loong, banyak digunakan di wilayah tersebut.***

 

 

Editor: Rare

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkini