BMT Amanah Indonesia Beri Bantuan Korban Kebakaran di Wangon dan Pekuncen

- 3 Juni 2021, 14:33 WIB
Ibu Sariyah warga Krajan, Pekuncen, Banyumas yang rumahny terbakar ketika dapat bantuan dari BMT Amanah Indonesia.
Ibu Sariyah warga Krajan, Pekuncen, Banyumas yang rumahny terbakar ketika dapat bantuan dari BMT Amanah Indonesia. /Foto : Kharisma Muhammadiyah/

LENSA BANYUMAS - Korban kebakaran yang sebagian rumahnya hangus terbakar di Desa Klapagading Kulon, Wangon bernama Kasiyah (55 tahun) mendapatkan bantuan uang tunai sebesar 500 Ribu dan sembako dari BMT Amanah Indonesia, Kamis siang, 3 Juni 2021.

Menurut Pimpinan BMT Amanah Indonesia Cabang Wangon, Roni Abdillah pemberian bantuan uang tunai dan sembako tersebut sebagai kelangsungan hidup warung jajan Bu Kasiyah. Karena selama ini untuk hidup sehari hari mengandalkan warung jajan anak anak.

" Bantuan ini untuk membangun kembali usaha Bu Kasiyah agar bisa jualan lagi, karena hanya itu satu satunya penopang hidupnya,"kata Roni.

Ibu Kasiyah warga Klapagading Kulon bahagia saat terima bantuan dari BMT Amanah Indonesia Cabang Wangon
Ibu Kasiyah warga Klapagading Kulon bahagia saat terima bantuan dari BMT Amanah Indonesia Cabang Wangon

Baca Juga: Ngapain Kamu Ngaku Jadi Wartawan, Apa Enaknya? Wiwin : Jurnalis Adalah Profesi Keahlian !

Ditambahkan Roni, beliau seorang janda yang tidak punya anak, dan hidup dirumah sendirian. " Ini bentuk kepedulian BMT Amanah Indonesia terutama Cabang Wangon guna mengawal masyarakat bangkit membangun ketahanan ekonominya,"terangnya.

Rumah Kasiyah terbakar Jumat lau tepat tanggal 29 Mei 2021 pukul 07:15 WIB akibat obat nyamuk bakar. Malam sebelumnya Kasiyah membakat obat nyamuk agar tidur tidak diganggu nyamuk.

Menurut Kasiyah ketika menjelaskan, saat bangun pagi rupanya obat nyamuk tersebut masih menyala setelah Kasiyah pergi ke pasar. Dan ditambah rumahnya penuh dengan kardus dan bahan mudah terbakar. Diduga obat nyamuk dibakar dengan dasar kertas sebagai tatakan.

Rumah tidak layak huni berukuran 3x4 meter persegi warga Desa Krajan, Pekuncen.
Rumah tidak layak huni berukuran 3x4 meter persegi warga Desa Krajan, Pekuncen.

Baca Juga: Kalimat Bhineka Tunggal Ika bukan dari Bahasa Sansekerta,

"Waktu bangun sebenarnya sudah saya matikan mas, namun ternyata belum sepenuhnya padam, lalu saya ke pasar, pas pulang rumah saya audah terbakar,"katanya.

Usai dari Wangon, Tim Bantuan BMT Amindo menuju kediaman warga di desa Krajan, Kecamatan Pekuncen bernama Sariyah (55 tahun) yang juga hidup sendirian dengan rumah jauh dari layak huni yang dapurnya terbakar akibat api tungku.

Untuk menuju lokasi rumah yang sangat sederhana berukuran 3x4 meter terbuat dari triplek tersebut cukup memacu adrenalin, pasalnya rumahny berada ketinggian kaki gunung slamet.

Baca Juga: Catatan Tertulis Modal Pengungkap Sejarah ,Jawad Yuwono : Mulai Menulis untuk Dikenang.

Saat tim bantuan datang, Sariyah sedang terbaring lemah karena kakinya sakit. Sementara kondisi didalam rumah hanya ada perabotan seadanya. BMT Amanah Indonesia melalui Cabang Ajibarang menyalurkan bantuan uang tunai 500 Ribu dan sembako.

Sri Purwaningsih, Kepala Cabang Ajibarang yang didampingi Daryanto ,Manager Baitul Maal Amindo, mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan kehidupan Bu Sariyah. Apalagi dirumah yang sangat sederhana tersebut dapurnya terbakar.

"Kami sangat prihatin dengan kondisinya, maka sebagai bentuk dakwah ekonomi syariah kami berupaya semampunya untuk meringankan beban dengan sedikit bantuan,"kata Sri Pur panggilan akrabnya.

Seperti diketahui, BMT Amanah Indonesia gencar memberikan bantuan bagi masyarakat terkena musibah atau kurang mampu sebagai bagian dari dakwah syariahnya.(*)

Editor: Cokie Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x