BNPB Kerahkan 3 Helikopter untuk Tangani Bencana Banjir Bandang di NTT

7 April 2021, 01:24 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jendral TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo (kanan) melakukan peninjauan pasca bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Lembata, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (6/4). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Apri Setiawan) /

LENSA BANYUMAS - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo melakukan pantauan langsung pasca bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Lembata, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa, 6 Maret 2021.

Dikutip Lensabanyumas.pikiran-rakyat.com , Kabupaten Lembata termasuk lokasi yang mengalami dampak dengan kategori berat. Kondisi pemukiman yang berada di bawah bukit menjadi salah satu pemicu besarnya dampak yang terjadi.

Cuaca ekstrem Siklon Tropis Seroja menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di lokasi tersebut. Akses jalan sempat terputus akibat banyak batu besar dan material yang terbawa saat longsor.

Baca Juga: Ribuan Orang di NTT Terdampak Siklon Tropis Seroja

Di lokasi bencana, Doni sempat berbincang kepada para warga yang terdampak langsung untuk menanyakan beberapa kebutuhan darurat yang sangat diperlukan bagi warga sekitar.

Doni menegaskan bahwa para warga yang terdampak harus mendapatkan pertolongan secara maksimal. "Memastikan mereka yang menderita luka ringan atau berat mendapatkan perawatan kesehatan yang maksimal," kata Doni.

Doni juga memastikan dapur umum serta kondisi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba. Penerapan protokol kesehatan dalam penanganan korban juga menjadi perhatian penting untuk bertujuan menekan angka penularan Covid-19.

Baca Juga: Hingga Hari Keempat Tim Basarnas Sasar Pencarian Korban Tabrakan Kapal Indramayu

Dalam penanganan bencana di NTT, BNPB mengerahkan tiga helikopter. Dua Helikopter ini berjenis Heli MI-8 dengan daya angkut delapan ton, Heli Kamov 32 A dengan daya angkut lima ton, dan Heli EC-115 dengan kapasitas dua belas seats.

Dua helikopter difungsikan untuk menjangkau distribusi logistik di beberapa desa yang terisolir pasca terputusnya akses diakibatkan longsor, satu helikopter lainnya untuk mengakomodir para warga yang membutuhkan pertolongan darurat terutama kelompok rentan. Selain itu, helikopter juga mengangkut para tenaga medis yang ditugaskan di posko penanganan darurat.

BNPB melakukan koordinasi dengan TNI-Polri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian PUPR, Gubernur NTT, Bupati Flores Timur, BPBD Flores Timur, dan tim gabungan lainnya untuk segera menambah alat berat guna proses evakuasi terhadap korban yang tertimbun lumpur.

Baca Juga: Lapas Batu Nusakambangan Dirazia, Koordinator Lapas Sampaikan Hal Ini

Untuk titik pengungsian di Kabupaten Lembata terdapat tujuh titik yaitu di aula Kantor Lurah Lewoleba Timur, Aula Kantor Lurah Lewoleba Tengah, Aula Kantor Lurah Selandoro, Aula Kantor Lurah Lewoleba Tengah, Aula Kantor Kecamatan Nubatukan, Aula Kantor BKDSDM, Aula Kantor Kecamatan Ile Ape Timur dan SMP Negeri 1 Ile Ape Timur.***

Editor: Cokie Sutrisno

Sumber: bnpb.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler