LENSA BANYUMAS - Menko Polhukam Mahfud MD mempertanyakan kabar soal masih adanya pungli di Samsat.
Kabar pungli Samsat ini ia dapatkan dari sebuah akun yang mencolek dirinya dan mengabarkan sejumlah Samsat katanya masih marak melakukan pungli.
"Izin Pak. selain bahas Ronaldo, saya mau tanya apakah @SaberPungliRI masih berjalan? Beberapa Samsat masih marak pungli Pak," tulis akun Buya Eson.
Mendapatkan hal ini, Mahfud MD bergegas merespon dengan mempertanyakan kebenarannya.
Baca Juga: Naikkan Gaji ASN Untuk Cegah Pungli, Ini Kata Wagub Gorontalo
Bahkan selanjutnya dia meminta data dari akun tersebut agar menyebutkan Samsat yang dimaksud.
Dan meminta data bisa disampaikan secara langsung ke dirinya, atau melalui akun twitternya, termasuk dipersilahkan untuk datang ke kantornya.
"Masih ada Saberpungli. Samsat mana saja itu? Saya minta datanya (bisa disampaikan langsung ke saya, bisa juga lewat Twitter). Ke kantor saya juga boleh," kata Mahfud MD seperti dikutip Lensa banyumas.Pikiran-Rakyat.com Minggu, 5 September 2021.
Tak lama berselang, akun dengan nama Buya Eson yang mengabarkan ini kembali membalas.
"Saya sdh DM ya Prof. Tx sebelumnya," tulisnya langsung dibalas Mahfud.
"Ok. Trims. Besok akan dicek. Kalau ada pungli spt itu laporkan kpd saya. Mungkin sj pengawasan memgendor krn pengurusan surat2 spt SIM dan STNK sekarang sdh pakai elektronik shg pungli sulit dilakukan," tulis Mahfud.
Kembali akun Buya Eson memberikan apresiasi atas respon cepat Menko Polhukam ini.
"Makasih atensinya Prof. Karena sdh viral kemungkinan, oknumnya akan tiarap sebentar, internal penegak jg katakan akan cek. Solusi terbaik adalah mencegah hal ini kembali terjadi, dan berlaku di Samsat seluruh Indonesia," ucapnya.
Netizen lantas memberikan suportnya seperti akun Hasyim Muhammad.
"Pak, ayo pak buat koruptor yg besar2 juga ngeri ke panjenengan juga pak. Buat mereka itu bergumam, "Waduh menterinya pak Mahfud, nggak berani korupsi nih." Gitu pak..." tulisnya.
Demikian pula respon positif yang ditunjukan sejumlah akun lain yang berharap pungli di Samsat segera diberantas tuntas.***