5 Obat ini Terbukti Tidak Bermanfaat Obati Covid 19, Ini Penjelasan Zubairi Djoerban

6 Februari 2022, 15:30 WIB
Ilustrasi obat Covid 19, Sejumlah obat Covid disebut tak bermanfaat mengobatinya. /Tho-Ge/Pixabay/


LENSA BANYUMAS - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menyebut, sejumlah obat yang dulu digunakan untuk Covid-19, ternyata kini terbukti tidak bermanfaat.

Bahkan katanya justru menyebabkan efek samping serius pada beberapa kasus seperti dalam cuitannya di akun twitter pribadinya, @profesorzubairi.

Beberapa obat Covid 19 yang dimaksud sebagai berikut :

- Ivermectin

Ia menyebut pertama Ivermectin yang katanya tidak disetujui oleh sejumlah pihak.

"Tidak disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan regulator obat Uni Eropa. Banyak laporan pasien yang memerlukan perhatian medis, termasuk rawat inap, setelah konsumsi Ivermectin," terang dia.

Baca Juga: Ingin Sehat Tanpa Obat? Terapkan 4 Kebiasaan Ini

- Klorokuin

Obat ini katanya sudah dipakai oleh ratusan ribu orang didunia, tetapi justru efeknya berbahaya untuk jantung.

"Memang sudah dipakai oleh ratusan ribu orang di dunia. Namun terbukti malah berbahaya untuk jantung. Manfaat antivirusnya justru enggak ada. Jadi, klorokuin tidak boleh dipakai lagi," tulisnya.

- Oseltamivir

Profesor Zubairi menerangkan jika obat ini sebenarnya untuk Influenza dan tidak ada bukti secara iilmiah untuk mengobati Covid-19.

Bahkan menurutnya, WHO sudah menyatakan obat ini tidak berguna untuk Covid-19.

"Kecuali saat Anda dites terbukti positif Influenza, yang amat jarang ditemukan di Indonesia," ungkap Zubairi.

Jadi ia menganjurkan, "Oseltamivir jangan diminum, pilihannya apa?," jelas dia.

Menurutnya ada beberapa pilihan untuk antivirus, seperti Avigan atau Favipiravir dan Molnupiravir, serta Remdesivir.

"Nanti biar dokter Anda yang memilihkan," sarannya.

- Plasma Convalescent

Selain sama sekali tidak bermanfaat, pemberian Plasma Convalescent menurutnya juga mahal dan prosesnya yang memakan waktu.

"Oleh WHO tidak direkomendasikan kecuali dalam konteks uji coba acak dengan kontrol," tambah Zubairi.

- Azithromycin

Obat ini juga tidak bermanfaat sebagai terapi Covid-19, baik skala ringan serta sedang.

Kecuali kata dia, ditemukan bakteri—selain virus penyebab Covid-19 dalam tubuh Anda.

Sehingga jika hanya Covid-19, ia menegaskan, maka obat ini tidak diperlukan.***

Editor: Ady Purwadi

Sumber: Twitter@ProfesorZubairi

Tags

Terkini

Terpopuler