Gubernur Jatim Dukung Larangan Mudik, Penyekatan di 7 Titik Perbatasan Disiapkan

- 21 April 2021, 21:44 WIB
Gubernur Jatim khofifah IP Tinjau Tol Surabaya - Gempol, khususnya di lajur A KM 06+200 (segmen Dupak-Waru) yg sebelumnya mengalami longsor akan kembali normal./ Twitter@KhofifahIP
Gubernur Jatim khofifah IP Tinjau Tol Surabaya - Gempol, khususnya di lajur A KM 06+200 (segmen Dupak-Waru) yg sebelumnya mengalami longsor akan kembali normal./ Twitter@KhofifahIP /

LENSA BANYUMAS - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan pihaknya telah menyiapkan penyekatan di tujuh titik perbatasan. 

Penyekatan di perbatasan yang dilakukan itu dalam rangka mendukung larangan mudik yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat. 

"Untuk antisipasi masyarakat melakukan mudik, Polda Jatim telah melakukan penyekatan di tujuh titik perbatasan," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa seperti dilansir Lensa Banyumas-PIKIRAN RAKYAT.com dari Antara, hari Rabu 21 April 2021.

Baca Juga: Nekad Mudik?Sesuai UU Karantina Ada Ancaman Hukumannya

Tujuh titik perbatasan yang akan dilakukan penyekatan, kata Khofifah, yakni jalur perbatasan provinsi antara Tuban-Rembang, Bojonegoro-Cepu, Ngawi Mantingan-Sragen, Magetan-Karanganyar, Ponorogo-Wonogiri, Pacitan-Wonogiri, dan Pelabuhan Ketapang-Banyuwangi.

Selain itu, Korps Bhayangkara juga mendirikan pos pantau terpadu di 20 titik batas kota/kabupaten guna memeriksa pergerakan masyarakat yang mudik pada 6 hingga 17 Mei 2021, yakni Sidoarjo-Pasuruan, Mojokerto-Sidoarjo, Pasuruan-Probolinggo, Probolinggo-Situbondo, Pasuruan-Malang, Malang-Lumajang, Situbondo-Banyuwangi.

"Kemudian Jember-Lumajang, Nganjuk-Jombang, Jombang-Mojokerto, Blitar-Kediri, Kediri-Malang, Bojonegoro-Tuban, Ngawi-Madiun, Madiun-Magetan, Madura sisi utara, Madura sisi selatan, pintu masuk Tol Ngawi dan pintu masuk Tol Probolinggo," terang Khofifah. 

Hal itu diterapkan sesuai Instruksi Mendagri Nomor 9 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Mikro dimana Mendagri menginstruksikan kepala desa/lurah melalui posko desa/posko kelurahan menyiapkan tempat karantina mandiri selama 5x24 jam dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan biaya karantina dibebankan kepada masyarakat yang melakukan perjalanan tersebut.

”Mari kita sayangi keluarga, terutama orang tua. Data menunjukkan 48,3 persen lansia yang terkena COVID-19 berpotensi meninggal dunia," ungkap mantan Menteri Sosial itu. 

Khofifah juga meminta masyarakat untuk bersabar dengan tidak melakukan mudik.

Sekarang ini, kata Khofifah, di sejumlah negara muncul tren COVID-19 gelombang ketiga, dan terjadi peningkatan kasus COVID-19 cukup signifikan karena masyarakat tidak lagi disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

”Kita tidak ingin, Indonesia atau Jawa Timur mengalami hal yang seperti itu," pungkasnya.

Saat ini, kata Khofifah, Polda Jatim menggelar Operasi Ketupat Semeru 2021 yang digelar selama 14 hari, mulai 12 hingga 25 April 2021.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x