LENSA BANYUMAS - Dunia militer Indonesia mendadak dikejutkan dengan kabar hilangnya kapal selam milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). KRI Nanggala-402 bersama 53 awak di dalamnya tidak berhasil mengontak balik TNI AL dalam latihan militer.
Untuk mencari kapal selam TNI AL KRI Nanggala-492, Panglima TNI Hadi Tjahjanto dikabarkan segera meminta bantuan kepada Australia dan Singapura.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Ahmad Riad menyampaikan, saat ini kapal MV Swift Rescue milik Singapura sudah berangkat untuk membantu proses pencarian KRI Nanggala yang hilang kontak.
Baca Juga: Bupati Purbalingga Beri Penghargaan Apresiasi Atas Kinerja Kejaksaan Negeri
Tidak hanya dari Singapura, TNI juga mengerahkan sejumlah kapal untuk melakukan proses pencarian KRI Nanggala di perairan Laut Bali. Kami sedang mencari di perairan Bali, 96 kilometer dan Bali, 53 orang," kata Hadi Tjahjanto mengutip dari Reuters.
Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) di perairan laut Utara Bali pada Rabu,21 April 2021 sekitar pukul 03.00 WIB belum menemukan titik terang. Tim pencarian sejauh ini hanya menemukan tumpahan minyak di perairan sekitar kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak.
Terjadi tumpahan minyak di sekitar area tenggelam, kemungkinan terjadi kerusakan tangki BBM (retak) karena tekanan air laut atau pemberian sinyal posisi dari KRI NGL 402," dikutip dari keterangan resmi TNI AL pada Kamis 22 April 2021.
Baca Juga: Gubernur Jatim Dukung Larangan Mudik, Penyekatan di 7 Titik Perbatasan Disiapkan
KRI Nanggala 402 adalah salah satu kapal yang mengikuti latihan penembakan rudal di Laut Bali yang direncanakan pada Hari ini (Kamis 22/4/2021-red)dan akan disaksikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudho Margono.
Kapal selam buatan Jerman itu mengangkut 53 orang awak kapal didalamnya dan hanya mampu menyelam hingga kedalaman 500 meter di bawah permukaan laut.