Mantan Koruptor jadi Komisaris di BUMN, Mardani: Pemerintah Tak Berpihak pada Pemberantasan Korupsi

- 6 Agustus 2021, 16:17 WIB
Politisi PKS Mardani Ali Sera menilai pengangkatan mantan koruptor Emir Moeis menjadi komisaris di BUMN, menunjukan pemerintah tak berpihak pada pemberantasan korupsi.
Politisi PKS Mardani Ali Sera menilai pengangkatan mantan koruptor Emir Moeis menjadi komisaris di BUMN, menunjukan pemerintah tak berpihak pada pemberantasan korupsi. /ANTARA/HO-Humas Fraksi PKS

LENSA BANYUMAS - Menteri BUMN Erick Thohir mengusung motor AKHLAK dalam kepemimpinannya. Moto AKHLAK itu sebagai singkatan dari Amanah, Kompetensi, Harmonis, Loyalis, Adaptif, dan Kolaborasi.

Tapi kemudian penerapan AKHLAK BUMN ini disorot karena Erick Thohir mengangkat mantan koruptor Emir Moeis menjadi komisaris anak perusahaan BUMN holding pupuk, yakni PT Pupuk Iskandad Muda.

Politisi PKS Mardani Ali Sera melayangkan kritikan tajam terhadap pengangkatan Emir Moeis tersebut.

Menurutnya, bahwa pengangkatan Emir Moeis ini tidak menunjukan adanya keberpihakan pemerintah terhadap pemberantasan korupsi.

Baca Juga: Trending Topik 'Rektor UI' Banyak Sindiran Pedas Tapi Dijamin Bikin Ngakak, Simak Rangkumannya

Padahal semua tahu jika pemberantasan korupsi ini merupakan salah satu masalah besar yang di hadapi Indonesia.

"Tidak menunjukkan pemihakan pada aksi pemberantasan korupsi. Padahal ini jadi masalah besar bagi Indonesia," kata Mardani di akun twitternya.

Oleh karenaya, Ketua DPP PKS ini memandang perlunya penyelidikan yang harus dilakukan terkait penunjukan Emir Moeis tersebut.

Karena bisa saja ada unsur klientelisme sebagai dasar pengangkatan tersebut sekaligus bisa untuk pembenahan untuk pengangkatan komisaris komisaris BUMN lainnya.

Yang bersangkutan mungkin menjadi bagian dari kelompok tertentu sehingga akhirnya diberi jabatan sebagai komisaris di PT Pupuk Iskandar Muda.

"Perlu diselidiki dasar penunjukan, bisa jadi klientelisme karena bagian dari kelompok. Ini bisa jadi pintu masuk untuk membenahi pola penunjukkan komisaris2 BUMN khususnya," tandas Mardani.

Lebih lanjut, yang patut dicurigai adalah, model pengangkatan komisaris BUMN seperti yang dilakukan terhadap Emir Moeis ini yang justru selama ini menjadi beban dan membuat pergerakan BUMN tidak bisa kencang.

Oleh karenanya, ia mengajak semua pihak untuk bersama ikut mengswasi semua penunjukan direksi dan komisaris yang ada di BUMN.

Halaman:

Editor: Ady Purwadi

Sumber: Twitter @MardaniAliSera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x