Network
LENSA BANYUMAS - Pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj membuat mendapat hujatan dari sejumlah tokoh.
Said Aqil dalam sejumlah pemberitaan menyebut masa jabatan presiden tiga periode tidak ada persoalan karena katanya tidak melanggar fiqih Islam.
Terkait pernyataan ini, mantan Menko Perekonomian era Gus Dur, Rizal Ramli melayangkan kritikan tajam dengan menilai pernyataan Ketum PBNU tanpa dasar alias ngasal.
Menurutnya, kalau pun tidak melanggar fiqih Islam, yang ada sekarang juga katanya tidak amanah, bahkan membuat negara banyak hutang dengan gali lobang tutup jurang.
Baca Juga: Wacana Jabatan Presiden 3 Periode Terus Bergulir, Fadjroel Rachman Tegaskan Sikap Presiden Jokowi
Dalam akun twitternya, Rizal Ramli menegaskan, masa jabatan presiden tiga periode itu jelas-jelas bertentangan dengan amanah reformasi dan demokrasi.
"Mas Said Aqil makin lama makin ngasal. Kalau memang amanah, rakyat sudah lebih sejahtera dan lebih makmur, dan utang tidak gali lobang, tutup jurang. Presiden 3x itu bertentangan dengan amanah reformasi dan demokratisasi!," cuit Rizal.
Komentar dukungan terhadap Rizal Ramli dari netizen mengalir, seperti ditulis akun Falawi.
"Dua periode aja Amburadul, gimana mau 3. Pra presiden tau diri makanya ga mau 3 periode cuma yg di sekililingnya ini ga tau malu," tulis akun ini.
Ada pula netizen yang menulis kritikan untuk Said Aqil karena dianggap tidak netral dalam pernyataannya.
"Sadarlah wahai kia NU Betapa pentingnya NU untuk negara ini. Jdi, janganlah berpihak/condong kanan kiri. Bersikaplan ditengah2, jagalan bangsa ini dgn sikap yg bijak sesuai amanat leluhur," tulis akun Adi Luhung.
Berikutnya, akun dengan nama @pemeriksa menulis ini soal tidak ada persoalan jika memang seluruh rakyat adil makmur sejahtera.
"Betul itu pak...saya mendukung presiden Indonesia 3 periode atau bahkan seumur hidup kalau negeri ini menjadi juara asia atau jadi kekuatan dunia...seluruh rakyatnya makmur sejahtera, adil dan tentera..,"tutur akun ini.
Ia melanjutkan, "Tapi untuk saat ini kondisi negeri ini tidak seperti itu..jadi 2 periode cukup," katanya.***
