Fadli Zon Menilai Pemerintah Kurang Peka Menjaga Warisan Sumpah Pemuda, Menag Jadi Contohnya

- 28 Oktober 2021, 16:34 WIB
Politisi Fadli Zon singgung pemerintah kurang peka menjaga warisan Sumpah Pemuda.
Politisi Fadli Zon singgung pemerintah kurang peka menjaga warisan Sumpah Pemuda. /Twitter.com/@fadlizon/

"Di mana fatsoen-nya sbg pejabat publik? Jika pejabat pemerintah tak berusaha menjaga adab dalam berbicara, lantas siapa yang bisa mengarahkan kita pada persatuan? Justru pejabat semacam ini memecah belah," tutur dia.

Ia melihat, ‘leadership’ menjadi faktor kunci bagi terciptanya persatuan. Tanpa adanya kepemimpinan yang merangkul, serta bisa memberikan arah tujuan jelas kepada seluruh komponen bangsa, dapat dipastikan tidak akan tercipta persatuan.

"Kita hanya akan jadi kerumunan saja. Bersatu dan berkerumun adalah dua hal berbeda. Nah, saya khawatir, posisi kita saat ini sebagai bangsa hanya tinggal menjadi kerumunan saja," ungkapnya.

Dijelaskan, sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan, Presiden mestinya peka terhadap hal-hal yg bisa memecah belah kita sebagai bangsa. Tapi, kita tak melihat kepekaan itu ditunjukkan.

Dalam konteks pernyataan Menteri Agama, misalnya, mestinya segera ada teguran terbuka, untuk menjaga perasaan umat serta organisasi keagamaan lain yang telah diekslusi oleh pernyataan ceroboh tadi.

"Tentu saja persatuan bukan hanya menjadi tugas pemerintah atau Presiden saja. Kita semua juga memikul tanggung jawab tersebut. Itu sebabnya, di Hari Sumpah Pemuda ini saya ingin mengajak, marilah kita sama-sama menjaga bangsa dan negara ini dari ancaman perpecahan," tutur dia.

Fadli Zon kembali menyampaikan, jika belajar dari semangat Sumpah Pemuda, maka upaya untuk meminggirkan orang atau kelompok karena pandangan politik yang berbeda harus dihentikan.

Termasuk menghentikan eksklusivitas sukuisme dalam rekrutmen politik atau jabatan lainnya.

"Hentikanlah narasi-narasi Islamofobia dan terorisme yang selalu menyudutkan Islam. Sebab, apapun perbedaan yang kita miliki hari ini, kita semua tetaplah bertanah air dan bertumpah darah satu, yaitu Indonesia," katanya.***

 

Halaman:

Editor: Ady Purwadi

Sumber: Twitter@fadlizon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x