Fadli Zon Menilai Pemerintah Kurang Peka Menjaga Warisan Sumpah Pemuda, Menag Jadi Contohnya

- 28 Oktober 2021, 16:34 WIB
Politisi Fadli Zon singgung pemerintah kurang peka menjaga warisan Sumpah Pemuda.
Politisi Fadli Zon singgung pemerintah kurang peka menjaga warisan Sumpah Pemuda. /Twitter.com/@fadlizon/

"Ikrar itu kemudian kita sebut sbg “Sumpah Pemuda”," tulis legislator ini.

Menurut dia, hari ini 28 Oktober Bangsa Indonesia memperingati peristiwa bersejarah tersebut. Pemerintah menetapkan Hari Sumpah Pemuda tahun ini mengangkat tema 'Bersatu, Bangkit dan Tumbuh'.

"Saya kira, ini pesan sangat positif. Sesudah dua tahun dihantam pandemi dan resesi ekonomi, kita memang harus bangkit dan tumbuh kembali. Namun, untuk bisa bangkit dan tumbuh, kita harus bisa bersatu terlebih dahulu," jelasnya.

Namun katanya, persatuan perlu kepercayaan. Trust dari semua pihak terutama harus dibangun dari atas.

"Pemimpin harus bs dipercaya rakyat. Lahirlah persatuan antara pemimpin, pemerintah dan rakyat, antara masyarakat sendiri, berbagai daerah, golongan serta menjadikan perbedaan sbg keniscayaan," lanjutnya.

Masalahnya kata dia adalah, para pejabat pemerintah sendiri justru kerap memproduksi narasi-narasi yg mengarahkan kita pada disintegrasi-sosial.

Baca Juga: Fadli Zon Sebut Menag Yaqut Salah Menempatkan Diri, Pernyataannya Perlu Diklarifikasi ke Jokowi

Ia mencontohkan pernyataan Menteri Agama Yaqut yang baru-baru ini menyebut Kemenag adalah hadiah negara untuk ormas keagamaan tertentu.

"Ini adalah contoh sangat mencolok. Bagaimana bisa seorang pejabat publik yg seharusnya mengayomi semua golongan malah melontarkan pernyataan yg memecah belah semacam itu?," katanya.

Dikatakan, menyebut Kementerian Agama sebagai “hadiah” bagi umat beragama tertentu saja tak boleh, apalagi sampai menyebutnya sebagai hadiah buat ormas keagamaan tertentu.

Halaman:

Editor: Ady Purwadi

Sumber: Twitter@fadlizon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x