Royadin pun jadi bahan olok teman-temannya. Ada yang bilang dia bakalan di hukum, ada yang bilang dia bakalan di mutasi di pinggiran kota Pekalongan.
Brigadir Royadin hanya pasrah, dan dia siap menerima apapun hukumannya.
Beberapa hari setelah itu, sebuah surat datang ke markas polisi Pekalongan.
Surat itu bukan berisi hukuman melainkan Brigadir Royadin sekeluarga diminta pindah ke Jogja.
Sultan menginginkan Brigadir Royadin di pindah ke Jogjakarta dan pangkatnya dinaikkan satu tingkat.
Dengan berbabai pertimbangan Royadin putuskan untuk tetap tinggal dan bertugas di Pekalongan saja.
Sultan pun menghargai keputusan Royadin.***