LENSA BANYUMAS - Perlu perjuangan keras dan terjal bagi tim tebar paket lebaran BMT Amanah Indonesia (AMINDO) untuk menuju lokasi MTs Pakis yang berada di ketinggian kurang lebih 60 meter dpl, Minggu (9/5/2021).
Selama hampir 1 jam tiba di lokasi pukul 10:15 WIB dan disambut sekitar 20 puluhan siswa dan pengasuh sekolah Alam yang terletak diaerah perbukitan Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Banyumas.
Seperti biasa tak henti hentinya BMT Amanah Indonesia terus berbagi keberkahan bersama masyarakat yang membutuhkannya. Melalui cabang Ajibarang membagikan paket berupa alat tulis sembako, dan santunan tunai untuk pengasuh MTs Pakis.
Direktur Wedy Sarwono mengaku senang seolah kembali ke desa. BMT Amanah Indonesia hadir membawa misi dakwah dan mendekatkan diri pada masyarakat. "Itikad baik keluarga BMT Amindo adalah misi dakwah. turut mensupport perjuangan dakwah relawan MTs Pakis,"katanya.
Ditambah Wedy berharap agara di MTS Pakis terkumpul anak anak yang punya semangat belajar. ingin melihat langsung keberhasilan mengentaskan dunia dan bangsa. Jangan berkecil hati dengan kondisi tempat belajarnya,"katanya.
BMT Amindo adalah mikro syariah, warga secara umum warga taunya bank. Diharapkan bisa berkembang pesat agar tetap bisa berbagi pada masyarakat. "Ini adalah sosok lembaga dua mata sisi yakni dakwah dan tamwil adalah kegiatan sektor ekonomi lembaga," kata Wedy memberikan semangat.
Baca Juga: BMT Amanah Indonesia Berbagi, Pincab Sampang : Ada 64 Paket Zakat Maal dan Menu Buka Puasa
Sementara Anak anak MTs Pakis yang berasal dari dua desa yakni Pesawahan dan Karanggodang tersirat kebahagian diwajahnya dengan kehadiran relawan BMT Amindo.
Anak anak MTs Pakis merupakan anak anak siswa yang polos namun pemberani. Mereka biasa berjalan 2 hingga 3 km menuju sekolahnya. Mereka berani dan sigap menjawab pertanyaan dari relawan BMT Amindo. Bahkan mereka tanpa dikomando maju satu satu membacakan puisi karyanya.
Pengasuh MTs Pakis, Isrodin mengaku bahagia dengan perhatian lembaga BMT Amindo. Bahkan Isrodin sempat berkisah ketika ada 20 pelamar calon guru. Namun ketika mengetahui kondisi dan tempat MTs Pakis ,mereka mengurungkan niatnya.
Baca Juga: Dari Dompet Dhuafa Amerika Serikat Berbagi Untuk Anak Tunarungu di Jawa Tengah
"20 calon guru tidak ada satupun yang minat ,karena tidak ada gaji. MTs ini berbasis relawan. menjadi salah satu jalan menuju bekal kesuksesan, akan terus berupaya mengedukasi. anak anak desa bagian negeri Indonesia, kami tetal membangkitkan semangat belajar,"kata Isrodin.(*)