CEK FAKTA: Permintaan Data untuk Program BSU dari Kemnaker Melalui WhatsApp, Benarkah?

18 Agustus 2021, 13:27 WIB
Cek Fakta: permintaan data program BSU atau subsidi gaji melalui pesan berantai whatsApp, benarkan? /Pixabay/kreatikar

LENSA BANYUMAS - Program pemerintah dalam membantu meringankan beban masyarakat di tengan pandemi Covid 19 ini adalah dengan menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos), diantaranya subsidi gaji atau BSU (bantuan subsidi upah).

Bantuan berupa subsidi gaji atau upah ini merupakan program dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dengan tujuan untuk melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan ekonomi kalangan ini dalam penanganan dampak Covid-19.

Penyaluran bantuan subsidi gaji 2021 ini diberikan kepada pekerja/buruh sebesar Rp500.000 per bulan yang diberikan sekaligus dalam dua bulan sehingga besarnya Rp1 juta.

Baca Juga: Cek Kembali Syarat Penerima Bantuan Subsidi Gaji, Siapa Tahu Anda Memenuhinya

Namun ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi jika seseorang yang bisa mendapatkan BSU ini.

Bantuan ini menjadi salah satu program yang di buru masyrakat, sehingga banyak yang berlomba-lomba untuk bisa mendapatkannya.

Sayangnya, ada pihak-pihak yang diduga memanfaatkan program tersebut dengan mengatasnamakan pemerintah dalam hal ini Kemnaker untuk meminta data yang dibutuhkan.

Seperti NIK, Nama Lengkap, Tempat tanggal lahir, nama ibu kandung, nomor telpon hingga meminta email yang masih aktif.

Belakangan, permintaan data ini banyak beredar di whatsApp dan membuat banyak orang yang memenuhi permintaan data tersebut.

Menyikapi hal ini, pemerintah menegaskan bahwa permintaan data lewat whatsApp tersebut adalah hoax, seperti penegasan dari pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Di akun instagramnya, @kemenkominfo menegaskan, bahwa permintaan data terkait BSU tersebut tidak benar alias hoax.

"Kalau #SobatKom dapet pesan berantai yang meminta data diri (NIK, nomor telpon, tempat & tanggal lahir, dll) sekalipun klaimnya dari 'pemerintah' langsung was was ya.Apalagi kalau penulisan huruf kapiltal dan tanda bacanya amburadul..," tulis akun ini.

Postingan terkait 'permintaan data diri untuk BSU via whatsApp' tersebut katanya sekaligus membasmi hoaks yang meminta agar masyarakat harus lebih cermat.

Terkait hal ini, anda harus cek fakta terkait proses program BSU yang sedang menjadi incaran masyarakat.

Faktanya: Data calon penerima hanya berasal dari BPJS Ketenagakerjaan dan dikirimkan ke Kemnaker secara sistem.

Artinya tidak meminta data kepada masyarakat, apalagi melalui pesan berantai whatsApp yang belakangan banyak beredar.

Masyarakat disarankan untuk dapat mengecek informasi tentang BSU dengan membuka link : kemnaker.go.id atau akun medsos resmi milik Kemnaker.***

Editor: Ady Purwadi

Sumber: Kemkominfo

Tags

Terkini

Terpopuler