LENSA BANYUMAS - Kebijakan pemerintah menerapkan larangan mudik lebaran 2021 untuk menekan penyebaran Covid 19 dinilai telah gagal
Penilaian disampaikan anggota Komisi V DPR RI Irwan Fecho karena menganggap pemerintah tidak memberikan rasa keadilan dan teladan bagi rakyatnya sendiri.
Artinya, gagalnya larangan mudik lebaran ini bukan karena rakyat yang tidak patuh, tetapi justru dari pemerintah sendiri.
Baca Juga: Pemerintah Klaim Telah Siapkan Antisipasi Efek Nekad Mudik
Pemerintah kerap mengeluarkan kebijakan yang tumpang tindih, kontrakdiktif dan kontrak produktif dalam menekan Covid 19.
"Seperti yang saya katakan saat di awal, larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah harus konsisten jangan gimmick," ujarnya dikutip dari laman DPR RI.
Menurut dia, rakyat dilarang mudik, namun mal dan pariwisata dimana-mana buka dan bahkan membludak.
Selain penilai kebijakan larangan mudik telah gagal, politisi Partai Demokrat itu juga menyoroti soal WNA China ke Indonesia.
Masuknya WNA China ke Indonesia dengan menggunakan pesawat carter itu terjadi disaat ada kebijakan larangan mudik.
Oleh karenanya terkait dengan hal itu, dalam waktu dekat pihaknya akan segera memanggil Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Panggilan untuk meminta klarifikasi berkaitan dengan masuknya TKA asal China ke Indonesia.
Ini yang dia maksud sebagai bentuk ketidakadilan pemerintah terhadap rakyat.
WNC China dibiarkan masuk, sementara rakyat dilarang mudik lebaran.
Katanya, dengan alasan apapun, hal ini sulit untuk diterima akal sehat rakyat.
Terlebih rakyat Indonesia sendiri dibatasi bahkan di larang mudik dengan minimnya bantuan pemerintah untuk kehidupan rakyat yang sedang susah selama kebijakan tersebut.
"Rakyat tahunya bahwa WNA itu juga mestinya dilarang masuk tanah air selama rakyat sendiri dilarang mudik," ujar dia
Dilanjutkan, "Dengan alasan apapun silit diterima akal sehat rakyat, bagaimana ratusan WNA dari China terus berdatangan dengan alasan kerja dan lolos protokol kesehatan," tandas legislator asal Kalimantan Timur 1 tersebut.***