Ngeri! Diprediksi Gempa dan Tsunami Dasyat akan Luluhlantakan Kota Padang

17 November 2020, 00:23 WIB
Ilustrasi tsunami. /Pixabay/Kellepics

Lensa Banyumas - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengingatkan akan bencana yang bisa menimpa Kota Padang.

BPBD Sumbar memprediksi potensi gempa berkekuatan 8,9 magnitudo.

Baca Juga: Titik Terang! Indigo Ini Ungkap Keberadaan 3 Anak Hilang Misterius di Langkat, Benarkah?

Bahkan, gempa tersebut menyebabkan tsunami hingga 10 meter sepanjang 5 kilometer yang bisa meluluhlantakan Kota Padang.

Meski tak bermaksud membuat kepanikan, namun hal tersebut untuk mengingatkan masyarakat akan perlunya kesiapsiagaan dan kewaspadaan akan potensi gempa serta tsunami yang bisa datang kapan saja.

Baca Juga: Diguyur Hujan, Ribuan Ansor Banser Sukses Gelar Long March Parade Merah Putih

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan PK BPBD Sumbar Syahrazad Jamil menjelaskan, bila terjadi patahan Megathrust Mentawai, akan mengakibatkan gempa bumi berkekuatan 8,9 magnitudo.

Menurutnya, pasca gempa besar tersebut terjadi, maka akan langsung disusul tsunami.

Baca Juga: Merinding!! Disertai Aroma Dupa, Kursi Goyang di Pertapaan Jambe Lima Gunung Selok Bergoyang Sendiri

"20 sampai 30 menit kemudian disusul gelombang tsunami di Kota Padang setinggi enam hingga 10 meter dengan jarak dua hingga lima kilometer," kata Jamil dalam Webinar Tsunami Awareness Day yang digelar, Jumat 13 November 2020.

Seperti yang sebelumnya ditayangkan JurnalGaya.com dalam artikel "Gempa 8,9 Magnitudo Disertai Tsunami 10 meter di Kota Padang, Pakar Ungkap Detail Penyebabnya" disebutkan, bencana alam itu diprediksi setidaknya berdampak pada 1,3 juta penduduk.

Baca Juga: BLT UMKM Rp2,4 Juta Diperpanjang Hingga 2021, Segera Penuhi Syarat Ini untuk Daftar

Dengan menggunakan skenario terburuk, diperkirakan 39.321 jiwa meninggal dunia, 52.367 hilang dan 103.225 mengalami luka-luka.

"Pelabuhan Teluk Bayur dan Bandara Minangkabau hancur, itu prediksi para ahli," katanya.

Sebelumnya Pakar gempa Universitas Andalas (Unand) Padang Badrul Mustafa Phd mengingatkan warga Sumbar agar waspada terhadap potensi gempa bumi yang bersumber dari segmen Siberut.

Baca Juga: Tanah Longsor di Gunung Mas Kalteng, 4 Penambang Emas Tradisional Meninggal

"Segmen Siberut masih menyimpan dua pertiga energinya, kalau keluar sekaligus bisa menimbulkan gempa berkekuatan di atas 8,5," kata dia di Padang, Selasa 20 Oktober menanggapi gempa bumi yang terjadi sehari sebelumnya di Mentawai.

Ia mengingatkan masyarakat Sumbar khususnya yang berada di tujuh kota dan kabupaten di pesisir yang berpotensi terdampak gempa dan tsunami selalu waspada.

Baca Juga: Resmi Menikah, Ini Maskawin Sule untuk Nathalie Holscher

"Kita memang hidup di daerah rawan gempa, makanya harus bersahabat dengannya, kita harus cerdas bencana," kata dia.

Menurut dia periode ulang gempa segmen Siberut setelah tahun 1797 belum keluar kecuali baru sepertiganya.

"Gempa yang terjadi di segmen Sipora-Pagai ini bisa mendorong keluarnya potensi gempa Siberut, bisa pula tidak," ujarnya.

Baca Juga: Distribusi Bantuan Buah dan Sayur Perumda Satria Tepat Kualitas dan Kuantitas

Berdasarkan data dihimpun dari BMKG sejak 10 Oktober sampai 19 Oktober 2020 terjadi 10 kali gempa terjadi di area episentrum megathrust Mentawai dengan kekuatan di bawah 6,0 dan yang paling tinggi magnitudo 5,8.

Ia menjelaskan episentrum gempa berada pada megathrust Mentawai segmen Sipora-Pagai dan pada 25 Oktober 2010 pada area ini juga terjadi gempa berkekuatan 7,4 yang menimbulkan tsunami.

Baca Juga: PKB Solid, Tahun 2024 Optimis Raih 14 Kursi di Banyumas

"Kalau dihitung, sejak dua tahun terakhir sudah puluhan kali gempa terjadi di area ini dan dari penelitian yang dilakukan oleh Prof Kerry Sieh dari Caltech dan Danny Hilman dari LIPI diketahui bahwa periode ulang gempa sangat kuat magnitudo 8,0 adalah 200 tahun," ujarnya.

Pada sisi lain ia memaparkan megathrust Mentawai memiliki dua segmen, yakni segmen Siberut dan segmen Sipora-Pagai.

Baca Juga: BTPN Purwokerto Merugi Ratusan Juta Rupiah, Polresta Banyumas Amankan YUL

Gempa sangat kuat terjadi di Segmen Sipora-Pagai pada tahun 1833 dengan kekuatan hampir 9,0. Lalu, periode ulang 200 tahun gempa besar di segmen ini sudah terjadi pada 12 September 2007 dengan kekuatan 8,4, 13 September 2007 dua kali dengan kekuatan 7,9 dan 7,4 serta terakhir 25 Oktober 2010 7,4.

"Di segmen ini secara saintifik gempa besar akan terulang lagi 200 tahun berikutnya. Jadi, menurut saya, untuk segmen Sipora-Pagai ini dapat dikatakan aman," bebernya.

Baca Juga: Gagal Nyalip Motor, Mobil Bablas Masuk ke Tengah Sawah di Kemangkon Purbalingga

Terkait kenapa masih terjadinya beberapa kali gempa dengan kekuatan sampai di atas 5,0 di segmen ini ia menjelaskan dapat saja terjadi karena dorongan lempeng Indo-Australia dengan laju 6-7 centimeter per tahun yang sebagian energinya langsung keluar.

"Artinya untuk beberapa tahun ini sedikit yang terakumulasi untuk periode ulang berikutnya. Tapi saya yakin, di segmen ini gempa besar belum akan terjadi dalam kurun waktu kurang dari 100 tahun," ujarnya.

Baca Juga: Minta Kesamaan Didepan Hukum, Lanny Minta Tersangka Sumpah Palsu Ditahan

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, Sumbar mencatat telah terjadi 17 kali kejadian gempa bumi di wilayah Sumbar pada 16 hingga 22 Oktober 2020.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang, Mamuri saat dihubungi dari Padang, Jumat 23 Oktober, mengatakan berdasarkan pantauan BMKG Padang Panjang, terdapat 17 kali kejadian gempa bumi di wilayah Sumbar sejak sepekan terakhir.

Baca Juga: Menarik! Ini Sejarah Singkat Hari Toleransi Internasional yang Ditetapkan PBB pada 16 November 1996

Ia menyebutkan dari 17 kali kejadian gempa bumi yang tercatat oleh BMKG stasiun geofisika Padang Panjang tersebut terdapat enam kali gempa bumi yang dirasakan oleh masyarakat, berpusat di Kepulauan Mentawai.

Gempa terjadi pada Minggu 18 Oktober dengan kekuatan 5.1 magnitudo, Senin 19 Oktober dengan dua kali getaran yakni pada 07.31 WIB berkekuatan 5.8 magnitudo dan 07.47 WIB berkekuatan 5.7 magnitudo yang ikut dirasakan di daerah Padang, Painan, Mentawai, Mukomuko, Kota Bengkulu, Kepahiang, dan Bengkulu Utara.

Baca Juga: Apes! Si Jago Merah Lalap Habis Rumah dan 2 Unit Sepeda Motor Milik Radin di Purbalingga

"Selanjutnya, gempa tersebut kembali terjadi pada Selasa 20 Oktober 2020 dengan kekuatan 4.5 magnitudo yang dirasakan di daerah Pulau Siberut," katanya.

Kembali terjadi pada Rabu 21 Oktober 2020 pukul 14.35 WIB dengan kekuatan 5.2 magnitudo yang dirasakan di daerah Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan. Kemudian pada pukul 19.17 WIB dengan kekuatan 4.8 magnitudo yang dirasakan di Pulau Pagai Selatan.

"Dari kejadian gempa tersebut tidak berdampak terhadap kerusakan bangunan yang ditimbulkan akibat gempa dan tidak berpotensi tsunami," kata dia.

Baca Juga: Harga Bahan Makanan Naik 2 Kali Lipat di Korut Usai Kemenangan Biden di Pilpres Amerika 2020

Lebih lanjut ia menyebutkan, selain di Sumbar, juga terdapat 10 kali kejadian gempa bumi di daerah sekitarnya yakni sembilan kali di Bengkulu dan satu kali di wilayah Jambi. Sehingga total kejadian gempa bumi selama sepekan terakhir yakni sebanyak 27 kali.

"Dari 27 kejadian gempa bumi yang tercatat di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya, merupakan gempa bumi dengan magnitudo M>5 sebanyak 7 kejadian, 3 < M > 5 SR sebanyak 15 kejadian, > 3 SR sebanyak 4 kejadian," bebernya.

Baca Juga: Parah! Seorang Ayah Tega Cabuli Anak Tirinya Hingga Hamil 5 Bulan di Temanggung

Lebih lanjut ia mengatakan kejadian gempa bumi yang tercatat tersebut merupakan gempa bumi dangkal.

Ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya mengenai informasi tentang kejadian gempa.

Baca Juga: Keren! Putra Asli Banyumas Raih Predikat Ini di Festival Dalang Bocah Tingkat Nasional 2020

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website ( https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id).), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg," kata dia.***(Muhammad Rasya/JurnalGaya.com)

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: JurnalGaya

Tags

Terkini

Terpopuler