LENSA BANYUMAS - Beberapa waktu terakhir ini Kementerian Agama ((Kemenag) mendapat sorotan gegara uang Rp21 milyar sebagai biaya sosialisasi pembatalan haji.
Menag Yaqut Cholil Qoumas juga sempat dicecar anggota dewan atas alokasi biaya yang dinilai tidak wajar bahkan terkesan penghamburan uang saja.
Selanjutnya juga banyak pihak yang meminta agar biaya Rp21 milyar itu dijelaakan secara gamblang agar tidak menjadi pertanyaan di masyarakat.
Termasuk Aktifis Dakwah Hilmi Firdausi yang mempertanyakan dana Rp21 milyar tersebut hanya untuk biaya penyampaian pembatalan haji.
Di akun twitter pribadinya, Hilmi menyebut bahwa tanpa disosialisasikan sebenarnya masyarakat sudah mengetahui akan hal ini.
Itu karena berbagai media masa juga memberitakan soal pembatalan haji.
Oleh karenanya, Kemenag disarankan bisa membuka ke publik untuk penjelasannya terutama menyangkut aliran dananya.
"Mohon dijelaskan @Kemenag_RI, kenapa biaya penyampaian pembatalan haji saja sampai 21 M ? Dibuka ke publik dana itu utk apa saja agar tdk menjadi pertanyaan masyarakat, krn pembatalan ini kan sdh diketahui masyarakat luas," tutur Hilmi Firdausi.
Netizen ada diantaranya yang memberi komentar monohok dan menghubungkannya dengan buzzer.