LENSA BANYUMAS - Politisi PKS Mardani Ali Sera menyebut peleburan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menandakan manajeman pemerintahan amburadul.
Itu diantaranya karena pegawai yang berstatus non PNS terancam kehilangan pekerjaan.
Pernyataan Ketua DPP PKS ini dilayangkan dalam cuitan di akun twitter pribadinya, Selasa, 4 Januari 2021.
Ancaman kehilangan pekerjaan itu karena menurutnya banyak syarat berliku yang harus ditempuh apabila ingin memindahkan karier pegawai tersebut menjadi peneliti biologi molekuler ke BRIN.
Baca Juga: Sentilan Keras Said Didu Soal Megawati jadi Ketua Dewan BRIN: Apakah Riset Sesuai Pancasila?
*Amburadulnya manajemen pemerintah terlihat di sini. Pegawai yg berstatus non-PNS terancam kehilangan pekerjaan. Mengingat banyak syarat berliku yang perlu dipenuhi jika mau memindahkan karier sebagai peneliti biologi molekuler ke BRIN," tulisnya seperti dikutip LensaBanyumas.Pikiran-Rakyat.com.
Katanya,ada lima pilihan dari BRIN yang diberikan kepada pegawai di Eijkman, namun tetap belum cukup untuk mengakomodir semua.
Ini terjadi akibat ada unsur ketidakadilan yang diberlakukan.
"Lima pilihan dari BRIN kepada tenaga2 di eijkman pun belum cukup mengakomodir semua, karena memang ada unsur ketidakadilan yang dirasakan mereka di sana," jelasnya.