Bapanas Imbau Masyarakat Tidak Panic Buying Terhadap Pembelian Beras

- 24 Februari 2024, 23:14 WIB
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi ANTARA/HO-Bapanas
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi ANTARA/HO-Bapanas /

LENSA BANYUMAS- Kepala Bapanas (Badan Pangan Nasional), Arief Prasetyo Adi imbau masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan kecenderungan panic buying, secara khusus dalam pembelian beras yang berlebihan.

"Sebenarnya beras itu ada, kami jamin cukup. Masyarakat tidak perlu panic buying karena pemerintah sudah mempersiapkannya jauh-jauh hari," ujar Arief, di Jakarta, Sabtu (24/2).

Baca Juga: Polresta Bandara Soetta Berhasil Bongkat Jaringan Konten Anak Sesama Jenis

Stok beras yang ada di Indonesia sudah dipersiapkan secara baik jauh-jauh hari. Sehingga tidak perlu khawatir akan ada kekurangan pasokan beras. Per 19 Februari, stok beras nasional Bulog total terdapat 1,4 juta ton. Penyerapan beras yang sumbernya dari petani dalam negeri untuk tahun ini, realisasinya sudah di angka 107 ribu ton.

Disamping itu, stok CBPP (Cadangan Beras Pemerintah Daerah) sampai dengan Minggu kedua Februari, totalnya secara keseluruhan 7,5 ribu ton. Kemudian Maret sudah diproyeksikan panen beras sekitar 3,5 juta ton. Proyeksi ini diharapkan bisa menambah pasokan beras secara signifikan, dan membantu menekan harga beras yang ada di pasaran.

Baca Juga: KPU Bakal Gelar Pemungutan Suara Ulang di 686 TPS, Berbeda dengan Rekomendasi Bawaslu

Harga beras dipengaruhi harga gabah, yang mana jika harga gabah naik, maka harga beras juga mengikuti. "Misalnya rata-rata 8000 rupiah sampai 8500 rupiah memang harga berasnya 16 ribu rupiah. Ini terjadi di seluruh dunia, tidak hanya Indonesia. Percayalah, pemerintah akan menyeimbangkan harga hulu dengan hilirnya," ujarnya.***

 

Editor: Cahyaningtias Purwa Andari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x