Setahun Jadi Jubir Covid-19, Bikin Haru Ungkapan Perasaan dr. Reisa yang juga Bintang Iklan

- 8 Juni 2021, 22:34 WIB
Juru bicara Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro yang juga bintang iklan
Juru bicara Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro yang juga bintang iklan /covid19.go id/

"Kasus pertama dan kedua Covid-19 di Indonesia ini memicu perdebatan tentang bagaimana masyarakat harus menanggapi kejujuran dan keberanian orang yang secara terbuka menyatakan status kesehatan mereka,"katanya kembali mengenang.

Baca Juga: Makam Kerkhof, Bukti Sejarah Residen Hindia Belanda di Cilacap yang Tak Bisa Dilupakan

Raisa juga berkisah soal pemberitaan bajwa Covid-19 telah mengubah hidup mereka, terutama bagaimana privasi mereka, bahkan tetangga mereka, dilanggar media dan netizen, demi judul berita sensasional dan konten media sosial yang viral. Namun stigmatisasi terhadap pasien Covid-19 tidak berumur lama.

"Hari ini, kita malah melihat banyak orang malah saling membantu dan mendukung tetangga mereka, bahkan menyemangati orang-orang yang mereka tidak kenal sebelumnya, yang sedang melalui masa isolasi untuk sembuh dari infeksi,"terangnya.

Sekarang kita telah melihat banyak inisiatif berdasarkan Solidaritas tinggi, menulari berbagai kelompok di seluruh Indonesia, menular cepat sebagai virus yang baik. Mereka saling membantu bukan saja pasien Covid-19, tetapi juga membantu mereka yang terkena dampak krisis ekonomi.

Baca Juga: Adakah Orang Disekitarmu Merasa Paling Benar? Hati Hati Bisa Jadi itu Adalah Pelaku Gaslighting.

Inisiatif Desa Tangguh dan Jogo Tonggo adalah contoh virus baik yang menular. Inisiatif yang
secara harfiah berarti menjaga tetangga Anda adalah inspirasi Pemberlakukan Pembatasan
Kegiatan Masyrakat berskala Mikro (PPKM Mikro). Dengan sebutan yang bervariasi di 34 provinsi, semangat yang sama untuk saling peduli dan mengawasi, atau bahkan saling merawat anggota masyarakat membutuhkan telah meluas di seluruh pelosok negeri.

Tentunya, pemerintah terus mencari cara untuk mencegah lebih banyak kematian dan memastikan masyarakat semakin aman dari ancaman virus corona ini. Kapasitas pengujian sampel (testing) telah meningkat dari 10 ribu menjadi lebih dari 50.000 sampel setiap hari.

Jumlah laboratorium telah berkembang menjadi sekitar 800 laboratorium di seluruh negeri. Ini
adalah komitmen meningkatkan 3T (Testing,Tracing and Treatment) atau tes, telusur dan terapi yang ditekankan Presiden Joko Widodo sejak awal pandemi.

Baca Juga: Kenapa Manusia Selalu Mencari Baik dan Benar, Apa Definisinya.

Halaman:

Editor: Cokie Sutrisno

Sumber: KCP PEN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini